Pentingnya Mengikuti Spesifikasi Hot Mix ATB dari Bina Marga
Dalam proyek pembangunan jalan nasional, penerapan Spesifikasi Hot Mix ATB berdasarkan standar Bina Marga menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan pekerjaan lapisan perkerasan. Hot Mix ATB (Asphalt Treated Base) berfungsi sebagai lapisan pondasi atas (base course) yang harus memenuhi parameter gradasi, kadar aspal, serta stabilitas sesuai regulasi.
Bina Marga telah menetapkan pedoman teknis dalam Spesifikasi Hot Mix ATB 2018 Revisi 1, yang menjadi acuan wajib bagi kontraktor, konsultan pengawas, dan penyedia AMP (Asphalt Mixing Plant). Memahami setiap aspek teknis ini sangat penting agar hasil konstruksi sesuai mutu dan daya tahan yang diharapkan.
1. Standar Gradasi Agregat
Salah satu aspek utama dalam Spesifikasi Hot Mix ATB adalah gradasi agregat. Gradasi menentukan kepadatan dan daya dukung lapisan terhadap beban lalu lintas. Bina Marga menetapkan bahwa material agregat kasar harus memiliki ukuran maksimum 25 mm, sedangkan agregat halus dan filler harus memenuhi rentang persen lolos saringan tertentu (sesuai Tabel 6.1 pada Spesifikasi ATB).
Gradasi ideal menciptakan campuran yang padat namun tetap memiliki pori udara cukup untuk menjaga stabilitas dan drainase. Kelebihan agregat halus dapat menyebabkan bleeding, sementara kekurangannya dapat membuat campuran mudah retak.
2. Kandungan Aspal Ideal
Bina Marga mengatur bahwa kadar aspal dalam Spesifikasi Hot Mix ATB harus berkisar antara 3,5% hingga 4,5% dari total berat campuran, tergantung pada gradasi dan jenis agregat. Kandungan aspal yang terlalu sedikit akan menurunkan ikatan antarpartikel, sedangkan kadar yang berlebihan menyebabkan deformasi (alur) di permukaan jalan.
Pengujian kadar aspal dilakukan menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut (SNI 06-2433-1991) untuk memastikan hasil campuran sesuai dengan rencana campuran desain laboratorium (Job Mix Formula/ JMF).
3. Stabilitas dan Flow Marshall
Parameter stabilitas dan flow merupakan komponen penting dalam pengujian Spesifikasi Hot Mix ATB.
-
Stabilitas Marshall menggambarkan kemampuan campuran menahan beban tanpa mengalami deformasi permanen, dengan nilai minimum 800 kg.
-
Flow Marshall menunjukkan kelenturan campuran terhadap beban lalu lintas, dengan nilai ideal antara 2–4 mm.
Kedua parameter ini diuji menggunakan Marshall Test (SNI 06-2489-1991) yang wajib dilakukan sebelum dan selama produksi massal. Hasil uji memastikan bahwa campuran ATB memiliki keseimbangan antara kekuatan dan fleksibilitas.
4. Ketebalan dan Kepadatan Minimum
Ketebalan lapisan juga diatur dalam Spesifikasi Hot Mix ATB oleh Bina Marga. Untuk lapisan pondasi aspal, ketebalan minimum yang disarankan adalah 5 cm setelah pemadatan. Kepadatan lapangan harus mencapai minimal 95% dari kepadatan maksimum laboratorium.
Kepadatan yang kurang menyebabkan porositas tinggi dan penurunan daya dukung jalan. Oleh karena itu, pengawasan pemadatan wajib dilakukan dengan alat uji kepadatan lapangan (Core Drill Test) dan disesuaikan dengan suhu optimum pemadatan (sekitar 135°C).
5. Kriteria Daya Tahan Air
Bina Marga juga menekankan pentingnya ketahanan terhadap air pada Spesifikasi Hot Mix ATB. Campuran ATB harus memiliki nilai Retained Stability ≥ 75% setelah perendaman selama 24 jam pada suhu 60°C (mengacu pada SNI 06-2489-1991).
Tujuannya untuk memastikan lapisan ATB tidak mudah rusak akibat penetrasi air atau kelembapan tinggi. Selain itu, penggunaan filler mineral seperti abu batu atau semen dapat meningkatkan daya tahan air dan kohesi antarpartikel agregat.
Simak Juga: 7 Tips Memilih Hot Mix ATB Agar Jalan Lebih Awet dan Proyek Lancar!
6. Pengujian di Laboratorium
Setiap batch produksi wajib diuji di laboratorium untuk memastikan kesesuaian dengan Spesifikasi Hot Mix ATB.
Uji yang dilakukan meliputi:
-
Analisis gradasi agregat (SNI 03-1968-1990)
-
Kadar aspal dan filler
-
Kepadatan dan rongga udara (Air Voids)
-
Stabilitas dan flow Marshall
-
Uji ketahanan terhadap air
Pengujian dilakukan secara berkala oleh konsultan pengawas dan disahkan melalui laporan mutu pekerjaan (Quality Control Report). Hal ini menjamin bahwa campuran yang dihasilkan tetap konsisten dan memenuhi standar Bina Marga.
Tips Pemeriksaan Mutu ATB di Lapangan

Agar hasil produksi tetap sesuai Spesifikasi Hot Mix ATB, berikut beberapa langkah pemeriksaan lapangan yang disarankan:
-
Periksa suhu campuran di AMP dan lokasi hampar minimal tiga kali per shift.
-
Lakukan sampling ATB untuk uji gradasi dan kadar aspal secara harian.
-
Pastikan alat berat seperti finisher dan roller dalam kondisi optimal.
-
Dokumentasikan setiap hasil pengujian untuk audit mutu proyek.
Dengan menerapkan pengawasan ketat ini, kontraktor dan konsultan pengawas dapat menjaga kualitas lapisan ATB sesuai pedoman Bina Marga.
Kesimpulan – Patuhi Spesifikasi Hot Mix ATB untuk Kualitas Jalan Maksimal
Mengikuti Spesifikasi Hot Mix ATB bukan hanya kewajiban administratif, tetapi langkah nyata untuk menjamin daya tahan dan performa jalan. Setiap parameter—mulai dari gradasi agregat, kadar aspal, hingga stabilitas—berperan penting dalam memastikan jalan tidak cepat rusak.
Bagi kontraktor dan pengawas proyek, memahami standar Bina Marga akan membantu menghasilkan lapisan pondasi aspal yang kuat, seragam, dan efisien secara biaya. Dengan disiplin mutu dan pengawasan yang tepat, Spesifikasi Hot Mix ATB dapat diterapkan optimal demi tercapainya proyek jalan berkualitas tinggi dan berumur panjang.
Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di e-Katalog Inaproc Brillian Cahaya Sukses